Senin, 18 Januari 2010

Perincian Hukum bagi Wanita Haid Pemilik Kebiasaan Waktu dan Jumlah (‘Adah Adadiyah wa Waqtiyah)

Knp aku cri ini n dcpy dsni..heee krn kmrn adek pondkku tuh istihadhoh g tau eh malah jdi ribet ma ank2 lain trs ku panggal dia aku srh ambl kertas n mualilah perhitungan antr suci dia n kpn dia haid lagi eh trnyta bnr dia mank istihadhah tp dia gk sholat.haaa jdi bahn trtawaan tmn2nya..heee nah tuh aku ambl krts trs aku terngin scr rinci antr dia mualai suci am kpn keluar drh lagi hee alhmdllh dia dh fham awlna di terngin tmnku yg satuna aku tnya dh faham lom??? dia jwb" gk mudeng mbak tambah bingung". sini aku bilang bwa kerts tulis angka dri tgl suci smp tanggl hari ini...hak hak main itung itungan kayk nak kecil....hehe ketmu deh kpn mulai isthadhah kpn dia haid kl mau lbh jls ni aku ad copyan dr blog orng hakhakhak.....gk kreatif yah hee kn lbh mudh yg pntng sama n ngerti ...heeee

Masalah 1:

Perempuan yang mempunyai kebiasaan waktu dan jumlah, jika ia melihat darah keluar pada waktu kebiasaannya, atau tiga hari lebih maju, atau tiga hari lebih mundur, sehingga dikatakan waktu haidnya terkadang maju atau mundur, meskipun darah tersebut tidak mempunyai ciri-ciri haid, maka ia harus tetap berprilaku sebagai orang haid. Adapun kalau setelahnya ia mengetahui ternyata bukan haid, seperti sebelum tiga hari sudah suci, maka ibadah yang ia tinggalkan harus ia qadha(melaksanakan ibadah (seperti shalat) yang telah ditinggalkan tersebut pada hari-hari lain).

Masalah 2:

Perempuan yang mempunyai kebiasaan waktu dan kebiasaan jumlah, jika ia melihat darah beberapa hari sebelum kebiasaannya, pada hari-hari kebiasaannya dan sesudah hari-hari kebiasaannya kalau jumlah seluruhnya tidak lebih dari sepuluh hari, maka semuanya terhitung haid.

Kalau darah keluar lebih dari sepuluh hari, hanya darah yang keluar pada hari-hari kebiasaannya saja yang dihukumi haid, sedangkan darah pada hari-hari sebelum dan sesudahnya dihukumi darah istihadah / darah penyakit (bukan haid) dan semua ibadah yang ditinggalkan pada hari-hari sebelum dan sesudahnya harus di-qadha (melaksanakan ibadah (seperti shalat) yang telah ditinggalkan tersebut pada hari-hari lain)

.Lihat tabel berikut:

Bulan


Tanggal

Rajab


1,2,3


4,5,6,7,8,9


10,11,12,13,14,15,16,.

Sya’ban


1,2,3


4,5,6,7,8,9

Kebiasaan haidnya


10,11,12,13,14,15,16,…dst

Ramadhan


1,2,3

Istihadhah


4,5,6,7,8,9

Haid


10,11,12

Istihadhah


13,14,15,16,…dst

Ataupun darah yang keluar pada hari-hari sebelum kebiasaannya dengan hari-hari kebiasaannya tidak lebih dari sepuluh hari, maka semuanya dihukumi haid.

Tapi kalau lebih dari sepuluh hari, maka darah yang keluar pada hari-hari kebiasaannya saja yang dihukumi haid, sedang pada hari-hari sebelumnya dihukumi darah istihadhah / darah penyakit (bukan haid). Jika pada hari-hari sebelumnya meninggalkan ibadah maka harus diqadha’(melaksanakan ibadah (seperti shalat) yang telah ditinggalkan tersebut pada hari-hari lain).

Lihat tabel dibawah ini:(hemmm tabelna gk keluar oi...mudah-han fahm yah):D

Bulan


Tanggal

Rb Awal


1,2,3,4,5


6,7,8,9,10,11,12


13,14,15,…dst

Rab Tsani


1,2,3,4,5


6,7,8,9,10,11,12

Kebiasaan Haidnya


13,14,15,…dst

Jm Awal


1,2,3,4,5 Istihadhah


6,7,8,9,10 11,12

Haid


13,14,15,…dst

Dan jika jumlah hari-hari kebiasaannya dan hari-hari sesudah kebiasaannya tidak lebih dari sepuluh hari, maka semuanya dihukumi haid.

Lihat tabel berikut ini:

Bulan


Tanggal

Rajab


1,2,3


4,5,6,7,8,9,10


11,12,13,14,15,…dst

Sya’ban


1,2,3


4,5,6,7,8,9,10

Kebiasaan haidnya


11,12,13,14,15,…dst

Ramadhan


1,2,3


4,5,6,7,8,9,10 11,12 Semuanya dihukumi haid


13,14,15,…dst

Tapi jika lebih dari sepuluh hari, maka hanya pada hari-hari kebiasaannya saja yang dihukumi haid, sedang sisanya adalah istihadhah / darah penyakit (bukan haid).

Keterangan:

- Sewaktu darah dihukumi darah istihadhah / darah penyakit (bukan darah haid), maka pada waktu itu perempuan harus tetap melaksanakan ibadah seperti shalat dan puasa, namun sebelumnya harus melaksanakan amalan perempuan istihadhah.

- Dibawah ini adalah berkaitan dengan hokum dan amalam istihadhah.

Tidak ada komentar: